Rabu, 01 Agustus 2012

Jika Kami Punya Presiden Seperti Umar bin Khattab ra.

anwarusy.wordpress.com

Saya sering berandai-andai tentang seperti apakah figur yang pantas memimpin bangsa ini mengingat kondisi bangsa sedang sakit parah dan mengalami komplikasi. Sakitnya bangsa ini tidak hanya pada materi saja tapi lebih dari itu sudah menjalar pada sakit mental maupun moral, kemiskinan, premanisme, korupsi, dan masih banyak lagi kejahatan2 lainnya. Sedih rasanya, berpuluh-puluh tahun hidup di bumi tercinta ini tapi sedikit demi sedikit kebanggaan itu sepertinya hendak terkikis habis. Kebanggaan2 kita di waktu silam mulai hilang. Cemooh dan cacian dari bangsa lain yang telah menginjak-injak harga diri bangsa tak sedikitpun membuat negeri ini bangkit, malah membuat mental bangsa semakin menciut. Kenapa? Apa yang salah?

Ketika kita dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu, lantas muncul praduga, apakah ini karena kurang tegasnya pemimpin kami? sehingga semua orang yang ada dibelakangnyapun memanfaatkan kelemahan pemimpinnya. Andai saja pemimpin kita seperti sahabat Rasul Khalifah Umar bin Khattab, mungkin takkan seperti ini bumi kita tercinta ini. Beliau seorang yang tegas, adil dan bijaksana dan disegani bangsa lain. Tegas dalam mengambil tindakan, bijak dam mengambil keputusan serta adil yang seadil-adilnya dalam memperlakukan dan melayani rakyatnya. Tentulah beliau akan berani mengambil tindakan tatkala bangsa yang dipimpinnya mendapat kesewenang-wenangan dari bangsa lain, tidak hanya diam seribu bahasa sungguh menyedihkan sekali.

Sedikit saya ingin bercerita tentang Umar bin Khattab ini, entahlah kenapa saya selalu tertarik untuk membicarakan sahabat rasul ini, mungkin karena ada sesuatu yang menarik pada diri beliau berkaitan dengan masalalunya. Konon, sebelum Umar tercelup dengan agama islam, beliau terkenal sebagai seorang yang pemarah sampai-sampai syeitan pun selalu ketakutan jika melihat Umar, dulu beliau pemabuk, bahkan pernah mengubur putrinya hidup-hidup. Tapi setelah beliau masuk islam, tabiatnya berubah 180 derajat, beliau menjadi seorang yang berhati lembut. Lalu Rasulullahpun memberi julukan padanya Alfaruq yang berarti orang yang pandai memisahkan antara yang haq dan yang bathil.

Menurut novel sejarah islam, Umar Bin Kattab adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau yang merancang komposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah dengan detailnya. Saat beliau menerima kabar hasil pertempurannya beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato di hadapan penduduk Madinah: “Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari nahas bagiku jika timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui perbuatan.”

Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan tindakan-tindakannya. Suatu ketika ia berkata: “Aku tidak berkuasa apa pun terhadap Baitul Mal (harta umum) selain sebagai petugas penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku mengambil uang sedikit sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian! Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak boleh dihambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.”

Belajarlah dari Umar, bagaimana memimpin dan melayani rakyatnya dengan baik. Menjadi pemimpin yang amanah memang berat, tapi akan lebih berat tatkala dimintai pertanggungjawabannya di hadapan sang Pencipta. Sudah berlaku adilkah kau pada rakyatmu?

Bila suatu saat nanti ada sosok pemimpin yang amanah seperti Umar ini, keadaan bangsa kita takkanlah seperti ini. Tapi ini hanyalah sebuah angan-angan dari saya, seorang ibu rumah tangga yang memimpikan hidup di negara yang sejahtera, aman, tentram, dan sentausa. Tidak ada lagi cerita kelaparan, tidak ada lagi cerita kerusuhan, tidak ada lagi cerita-cerita lain yang menyedihkan…. Ya semoga saja kita akan menemukannya di tahun 2014.




Sumber: Novel sejarah Islam “Umar Al-Khattab” tokoh reformis dunia islam. Penulis : Abdul Latip Talib.

@Qillasosokidola07062012

Tidak ada komentar: